Testis atau yang dikenal awam buah zakar merupakan organ tubuh pria yang berfungsi memproduksi sperma dan hormon seks.
Umumnya setiap pria memiliki dua testis yang tampak seperti bola pingpong di bagian pangkal penis yang terlindungi di balik kantong kulit bernama skrotum. Ketika menyentuhnya, Anda akan merasakan seperti ada bola di dalam kantung.
Karena fungsinya yang sangat penting dalam reproduksi pria, maka Anda perlu menjaga kebersihan dan kesehatannya.
Dalam beberapa kondisi, Anda mungkin akan merasakan gatal pada testis. Walaupun gatal adalah kondisi umum, namun gatal pada area genitalia bisa menunjukkan adanya kondisi kesehatan tertentu.
Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi gatal ini, terlebih dahulu Anda harus tahu apa yang menyebabkan gatal pada testis.
Penyebab Gatal di Testis, Apa Saja?
Tinea Cruris
Tinea cruris adalah salah satu penyebab gatal di testis yang disebabkan oleh infeksi jamur. Karena testis adalah salah satu area tubuh yang hangat dan lembab, maka infeksi jamur ini bisa terjadi dan memicu kemunculan ruam kemerahan yang terasa gatal.
Tak hanya di area testis, ruam ini sering memengaruhi area selangkangan dan paha bagian dalam dengan ruam yang berbentuk seperti cincin.
Tinea cruris sering dialami para atlet, orang yang sering berkeringat atau memiliki kelebihan berat badan. Walau terasa tidak nyaman, gatal di selangkangan biasanya tidak serius. Hanya saja, Anda perlu merawat area selangkangan tetap bersih dan kering serta mengoleskan obat antijamur pada area ruam.
Baca Juga: Rawan Terjadi saat Berhubungan Seksual, Seperti Apa Penis Patah pada Pria
Intertrigo
Penyebab rasa gatal di testis berikutnya adalah intertrigo. Intertrigo adalah kondisi peradangan kulit yang disebabkan oleh gesekan antar kulit, seperti pada lipat paha atau lipat ketiak.
Intertrigo tampak seperti ruam kemerahan yang menyebabkan permukaan kulit saling menempel dan menyebabkan peradangan. Kerusakannya diperparah oleh bakteri atau jamur kulit yang tumbuh lebih cepat karena area genital yang hangat dan lembab.
Lecet di Area Testis
Gesekan berulang saat melakukan kontak dengan kulit atau pakaian menyebabkan lecet. Lecet ini muncul saat Anda menggunakan pakaian yang terlalu ketat, pakaian yang terlalu tebal dan tidak menyerap keringat, serta cuaca yang panas.
Untuk mencegah lecet, maka Anda bisa menggunakan losion atau bedak agar permukaan antar kulit tidak bergesekan. Anda juga bisa menutupi luka lecet dengan perban atau kain kasa.
Dermatitis Kontak
Dermatitis kontak adalah ruam gatal yang disebabkan oleh kontak langsung dengan suatu senyawa atau zat kimia. Walau ruamnya tidak menular, namun terasa sangat tidak nyaman.
Penggunaan kosmetik, wewangian, perhiasan, deterjen, dan tumbuhan dapat menyebabkan ruam yang muncul selama beberapa hari. Satu-satunya cara mencegah reaksi dermatitis kontak adalah dengan menghindari pemicunya.
Umumnya, reaksi dermatitis kontak akan hilang dalam 2 hingga 4 minggu. Untuk meredakan rasa gatalnya Anda bisa mengompresnya dengan air dingin.
Kutil Kelamin
Kutil kelamin adalah salah satu infeksi menular seksual yang ditularkan saat berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi human papillomavirus (HPV). Virus ini menyebabkan kutil di area genital.
Beberapa jenis HPV genital dapat menyebabkan kutil kelamin yang juga bisa berkembang menjadi kanker. Untuk mencegah diri Anda dari tertular atau menularkan infeksi HPV, Anda bisa mendapatkan vaksin HPV.
Herpes Genital
Herpes genital adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV). Gejala yang dapat ditimbulkan antara lain:
- Gatal atau nyeri tajam pada area kelamin
- Nyeri atau rasa panas terbakar ketika buang air kecil
- Gejala mirip flu, seperti nyeri sendi dan otot, sakit kepala, atau demam
Herpes genital tidak dapat disembuhkan, namun gejalanya dapat dikontrol dengan beberapa terapi. Contohnya, obat antivirus dapat membantu mencegah virus agar tidak terus bereproduksi, memperpendek masa sakit, dan menurunkan jumlah episode kekambuhan serangan yang dialami.
Sebagian besar rasa gatal di area genital disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur. Infeksi ini membutuhkan pengobatan agar tidak berkembang semakin parah. Untuk itu, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter dan mempraktekkan seks aman dengan menggunakan kondom untuk menghindari infeksi menular seksual.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina